Kanker serviks menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di Indonesia. Tercatat ada 40.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya yang menyerang perempuan di tanah air.
Penyebab utama tingginya angka pasien kanker leher rahim ini tak lain karena minimnya kesadaran akan bahaya penyakit yang satu ini. Terlebih, penyakit ini tidak bergejala pada stadium awal.
Meski tak bergejala di tahap awal penyakit, bukan berarti penyakit ini tidak dapat dideteksi secara dini. Beberapa metode telah secara umum digunakan untuk mendeteksi kanker serviks, seperti IVA dan pap smear. Namun, bila Anda memiliki keterbatasan dalam menjalani kedua pemeriksaan tersebut, secara sederhana Anda dapat memerhatikan tanda dan gejala pada menstruasi Anda.
Baca lebih lanjut mengenai artikel kanker serviks di laman Ai Care Penyakit Kanker Serviks - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana
Beberapa hal terkait menstruasi yang perlu Anda perhatikan antara lain:
Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Siklus menstruasi rata-rata perempuan adalah setiap 28 hari. Meski begitu, lebih pendek maupun panjang sedikit dari 28 hari juga masih tergolong normal.
Durasi siklus menstruasi yang perlu diwaspadai adalah kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Terlebih, bila Anda mengalami ketidakteraturan selama 3 kali atau lebih siklus menstruasi.
Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi salah satu tanda kanker serviks, akan tetapi kondisi ini tidak selamanya atau selalu berarti bahwa Anda mengidap kanker serviks. Bila Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, segera periksakan diri Anda ke dokter.
Baca lebih lanjut menenai menstruasi di laman Ai Care
Berapa Lama Seharusnya Siklus Menstruasi Yang Normal?
Perdarahan di luar menstruasi
Terkadang di luar menstruasi, wanita mengalami keputihan atau adanya cairan vagina yang keluar. Keputihan ini umumnya normal terjadi, misalnya saat menjelang menstruasi atau keadaan hormonal lainnya. Normalnya, keputihan berwarna bening dan tidak berbau.
Oleh karena itu, bila terdapat kondisi penyakit tertentu, keputihan bisa berubah warna dan bau sesuai dengan tanda dan gejala penyakit. Misalnya, pada infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri, keputihan dapat berwarna abu-abu, kuning kehijauan, atau bernanah.
Pada kanker serviks, keputihan ini dapat menjadi bercak darah yang berbau busuk atau dapat juga terlihat sebagai perdarahan di luar menstruasi. Namun, gejala ini biasanya terdapat pada kanker serviks stadium lanjut.
Baca lebih lanjut mengenai Tanda-Tanda Keputihan yang Disebabkan Kanker Serviks.
Meski dapat membuat Anda lebih waspada akan adanya penyakit pada organ reproduksi Anda, terutama kanker serviks, menstruasi yang tidak teratur juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain. Beberapa di antara nya adalah stres, gaya hidup tidak sehat, efek samping mengonsumsi pil KB, atau penyakit lain di sekitar vagina.
Oleh karena itu, untuk memastikan ada atau tidaknya kanker serviks, Anda tetap perlu melakukan tes IVA atau pap smear. Kedua tes ini dapat Anda peroleh di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kedua pemeriksaan ini, Anda dapat membaca di mini booklet AiKnow oleh Ai Care di tautan ini.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Adam Felman (2021). What you need to know about cervical cancer. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/159821
Cancer Treatment Centers of America (2022). Cervical cancer symptoms. Available from: https://www.cancercenter.com/cancer-types/cervical-cancer/symptoms
Murdiyarso at al. 2016. Single and Multiple high and low-risk Human papillomavirus association with cervical lesions of 11, 224 women in Jakarta. Cancer Causes Control DOI 10.1007/s1052-016-0816-4
National Health Service UK (2020). What is cervical screening? (https://www.nhs.uk/conditions/cervical-screening/)